
Bukan hanya pada remaja di sekolah, bullying di tempat kerja pun sering kali terjadi. Jika Anda mengalaminya, jangan buru-buru mengundurkan diri dari perusahaan. Simak dulu bagaimana cara cerdas menghadapi tukang bully di tempat kerja lewat ulasan berikut.
Seperti apa bullying yang terjadi di tempat kerja?
Bullying atau perundungan adalah perilaku untuk menganggu atau bahkan menyakiti orang lain secara terus-menerus dalam bentuk kekerasan. Kekerasan tersebut bisa terjadi dalam berbagai bentuk, baik melalui kekerasan verbal, perilaku menyerang, mengancam, mempermalukan, mengintimdasi, hingga menyabotase. Aspek menyakiti kesehatan korban bullying yang dimaksud juga bisa mencakup kesehatan fisik maupun kesehatan mental seseorang.
Beberapa contoh tindakan bullying di kantor yakni seperti berikut.
- Memberikan tugas dan tanggung jawab berlebihan tanpa alasan yang kuat.
- Mengucapkan kata-kata kasar.
- Menunjukkan perilaku agresif atau ancaman.
- Merendahkan atau menjadi seseorang sasaran lelucon terus-menerus.
- Menyebarkan rumor yang jahat tentang korban bullying.
- Menyalahgunakan kekuasaan untuk membuat korban merasa tidak nyaman.
- Membuat peraturan secara seenaknya dan tanpa dasar apa pun.
- Menghalangi promosi atau kemajuan posisi di tempat kerja.
Ada pandangan yang keliru soal bullying di tempat kerja. Umumnya, orang berpendapat bahwa bullying berarti perilaku yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan. Memang, seseorang dengan kekuasaan seperti atasan punya kesempatan lebih besar untuk melakukan bullying. Akan tetapi, bukan berarti orang-orang yang bukan atasan Anda tidak bisa melakukan tindakan ini. Persaingan atau lingkungan kerja yang tidak sehat dapat memicu seseorang untuk menjadikan diri Anda sasaran bullying, tak peduli apakah ia memiliki jabatan yang sama atau di bawah Anda.
Cara menghadapi bullying di tempat kerja
Untuk melawan bullying di kantor, Anda perlu mengembangkan sikap tegas dan jangan merasa sungkan untuk menolak sesuatu yang mengusik kondisi psikologis Anda. Hal ini bisa dilakukan dengan cara yang pantas dan profesional, yakni dengan menyatakan apa yang Anda rasakan. Anda harus meningkatkan kepercayaan diri dan tidak berlarut-larut memendam perasaan tidak berdaya. Ini tentu akan membuat performa kerja Anda secara keseluruhan tambah parah. Berikut ini beberapa cara yang sebaiknya Anda lakukan untuk menghadapi bullying di kantor.
1. Bicaralah dengan pem-bully
Bila hanya ada satu orang yang merundung Anda di tempat kerja, usahakan untuk meluruskan terlebih dahulu masalah dengannya secara empat mata. Beri tahukan kepada orang tersebut bahwa perlakuannya terhadap Anda tidak dapat diterima. Anda dapat meminta saran dalam menyusun kata-kata dan ekspresi wajah dengan orang terdekat, misalnya pasangan, sahabat, atau orangtua.
2. Tetap tenang dan kumpulkan bukti bullying
Bukannya mengubah keadaan menjadi lebih baik, membalas perlakuan tukang bully justru akan memperkeruh keadaan. Tenangkan diri Anda saat si perundung berulah kembali. Daripada membalas, sebaiknya Anda mulai kumpulkan saja semua bukti bullying yang dia lakukan, misalnya saat pelaku mengirimkan pesan dengan nada yang mengancam. Cari juga rekan kantor yang bersedia menjadi saksi mata untuk menegaskan tindakan bullying yang Anda alami selama bekerja.
3. Laporkan pada pihak berwenang
Kalau kedua cara di atas tidak efektif, bicaralah dengan orang yang berwenang di tempat kerja, misalnya supervisor, manajer, atau staf dari human resource department (HRD). Mereka merupakan beberapa pihak yang ideal untuk Anda ajak bicara guna menemukan penyelesaian yang sesuai dengan aturan dalam perusahaan. Jangan lupa untuk membawa bukti-bukti yang bisa dipercaya. Di samping memberikan laporan, Anda juga bisa memberikan masukan untuk mencegah bullying di tempat kerja. Bahkan, Anda bisa membuat laporan resmi dalam kasus yang serius. Berbicara dengan serikat pekerja juga menjadi jalan terakhir bila Anda sudah melakukan langkah-langkah di atas dan tidak mendapatkan solusi.
Jika Anda merasa bullying di tempat kerja sudah mengganggu kesehatan mental hingga fisik, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti psikolog.
Gambar: Freepik
Sumber: https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/menghadapi-bullying-di-tempat-kerja/